Tindakan-tindakan Salomo untuk mengokohkan takhtanya



Tindakan-tindakan Salomo untuk mengokohkan takhtanya


13Pada suatu hari Adonia, anak Hagit, masuk menghadap Batsyeba, ibu Salomo, lalu perempuan itu berkata: “Apakah engkau datang dengan maksud damai?” Jawabnya: “Ya, damai!” 14Kemudian katanya: “Ada sesuatu yang hendak kukatakan kepadamu.” Jawab perempuan itu: “Katakanlah!” 15Lalu katanya: “Engkau sendiri tahu bahwa akulah yang berhak atas kedudukan raja, dan bahwa seluruh Israel mengharapkan, supaya aku menjadi raja; tetapi sebaliknya kedudukan raja jatuh kepada adikku, sebab dari TUHANlah ia mendapatnya. 16Dan sekarang, satu permintaan saja kusampaikan kepadamu; janganlah tolak permintaanku.” Jawab perempuan itu kepadanya: “Katakanlah!” 17Maka katanya: “Bicarakanlah kiranya dengan raja Salomo, sebab ia tidak akan menolak permintaanmu, supaya Abisag, gadis Sunem itu, diberikannya kepadaku menjadi isteriku.” 18Jawab Batsyeba: “Baik, aku akan membicarakan hal itu untuk engkau dengan raja.”

19Batsyeba masuk menghadap raja Salomo untuk membicarakan hal itu untuk Adonia, lalu bangkitlah raja mendapatkannya serta tunduk menyembah kepadanya; kemudian duduklah ia di atas takhtanya dan ia menyuruh meletakkan kursi untuk bunda raja, lalu perempuan itu duduk di sebelah kanannya. 20Berkatalah perempuan itu: “Suatu permintaan kecil saja yang kusampaikan kepadamu, janganlah tolak permintaanku.” Jawab raja kepadanya: “Mintalah, ya ibu, sebab aku tidak akan menolak permintaanmu.” 21Kata perempuan itu: “Biarlah Abisag, gadis Sunem itu, diberikan kepada kakakmu Adonia menjadi isterinya.” 22Tetapi raja Salomo menjawab ibunya: “Mengapa engkau meminta hanya Abisag, gadis Sunem itu, untuk Adonia? Minta jugalah untuknya kedudukan raja! Bukankah dia saudaraku yang lebih tua, dan di pihaknya ada imam Abyatar dan Yoab, anak Zeruya?” 23Lalu bersumpahlah raja Salomo demi Tuhan: “Beginilah kiranya Allah menghukum aku, bahkan lebih dari pada itu, jika Adonia tidak membayarkan nyawanya dengan permintaan ini! 24Oleh sebab itu, demi Tuhan yang hidup, yang menegakkan aku dan mendudukkan aku di atas takhta Daud, ayahku, dan yang membuat bagiku suatu keluarga seperti yang dijanjikan-Nya: pada hari ini juga Adonia harus dibunuh.” 25Lalu raja Salomo menyerahkan hal itu kepada Benaya bin Yoyada; orang ini memancung dia sehingga mati.

26Dan kepada imam Abyatar raja berkata: “Pergilah ke Anatot, ke tanah milikmu, sebab engkau patut dihukum mati, tetapi pada hari ini aku tidak akan membunuh engkau, oleh karena engkau telah mengangkat tabut Tuhan ALLAH di depan Daud, ayahku, dan oleh karena engkau telah turut menderita dalam segala sengsara yang diderita ayahku.” 27Lalu Salomo memecat Abyatar dari jabatannya sebagai imam Tuhan. Dengan demikian Salomo memenuhi firman Tuhan yang telah dikatakan-Nya di Silo mengenai keluarga Eli.

28Ketika kabar itu sampai kepada Yoab -- memang Yoab telah memihak kepada Adonia, sekalipun ia tidak memihak kepada Absalom -- maka larilah Yoab ke kemah Tuhan, lalu memegang tanduk-tanduk mezbah. 29Kemudian diberitahukanlah kepada Salomo, bahwa Yoab sudah lari ke kemah Tuhan, dan telah ada di samping mezbah. Lalu Salomo menyuruh Benaya bin Yoyada: “Pergilah, pancung dia.” 30Benaya masuk ke dalam kemah Tuhan serta berkata kepadanya: “Beginilah kata raja: Keluarlah.” Jawabnya: “Tidak, sebab di sinilah aku mau mati.” Lalu Benaya menyampaikan jawab itu kepada raja, katanya: “Beginilah kata Yoab dan beginilah jawabnya kepadaku.” 31Kata raja kepadanya: “Perbuatlah seperti yang dikatakannya; pancunglah dia dan kuburkanlah dia; dengan demikian engkau menjauhkan dari padaku dan dari pada kaumku noda darah yang ditumpahkan Yoab dengan tidak beralasan. 32Dan Tuhan akan menanggungkan darahnya kepadanya sendiri, karena ia telah membunuh dua orang yang lebih benar dan lebih baik dari padanya. Ia membunuh mereka dengan pedang, dengan tidak diketahui ayahku Daud, yaitu Abner bin Ner, panglima Israel, dan Amasa bin Yeter, panglima Yehuda. 33Demikianlah darah mereka akan ditanggungkan kepada Yoab dan keturunannya untuk selama-lamanya, tetapi Daud dan keturunannya dan keluarganya dan takhtanya akan mendapat selamat dari pada Tuhan sampai selama-lamanya.” 34Maka berangkatlah Benaya bin Yoyada, lalu memancung dan membunuh Yoab, kemudian dia dikuburkan di rumahnya sendiri di padang gurun. 35Raja mengangkat Benaya bin Yoyada menggantikan Yoab menjadi kepala tentara; dan raja mengangkat imam Zadok menggantikan Abyatar.

36Kemudian raja menyuruh memanggil Simei, dan berkata kepadanya: “Dirikanlah bagimu sebuah rumah di Yerusalem, diamlah di sana, dan janganlah keluar dari sana ke mana-mana pun. 37Sebab ketahuilah sungguh-sungguh, bahwa pada waktu engkau keluar dan menyeberangi sungai Kidron, pastilah engkau mati dibunuh dan darahmu akan ditanggungkan kepadamu sendiri.” 38Lalu berkatalah Simei kepada raja: “Baiklah demikian! Seperti yang tuanku raja katakan, demikianlah akan dilakukan hambamu ini.” Lalu Simei diam di Yerusalem beberapa waktu lamanya.

39Dan sesudah lewat tiga tahun, terjadilah bahwa dua orang hamba Simei lari kepada Akhis bin Maakha, raja Gat, lalu diberitahukan kepada Simei: “Ketahuilah, kedua orang hambamu ada di Gat.” 40Maka berkemaslah Simei, dipelanainya keledainya, dan pergilah ia ke Gat, kepada Akhis, untuk mencari hambanya itu. Lalu Simei pulang dan membawa mereka dari Gat. 41Ketika diberitahukan kepada Salomo, bahwa tadinya Simei pergi dari Yerusalem ke Gat dan sekarang sudah pulang, 42maka raja menyuruh memanggil Simei dan berkata kepadanya: “Bukankah aku telah menyuruh engkau bersumpah demi Tuhan dan telah memperingatkan engkau, begini: Ketahuilah sungguh-sungguh, bahwa pada waktu engkau keluar dan pergi ke mana-mana pun, pastilah engkau mati dibunuh! Dan engkau telah menjawab: Baiklah demikian, aku akan mentaatinya. 43Mengapa engkau tidak menepati sumpah demi Tuhan itu dan juga perintah yang kuperintahkan kepadamu?” 44Kemudian kata raja kepada Simei: “Engkau sendiri tahu dalam hatimu segala kejahatan yang kauperbuat kepada Daud, ayahku, maka Tuhan telah menanggungkan kejahatanmu itu kepadamu sendiri. 45Tetapi diberkatilah kiranya raja Salomo dan kokohlah takhta Daud di hadapan Tuhan sampai selama-lamanya.” 46Raja memberi perintah kepada Benaya bin Yoyada, lalu keluarlah Benaya, dipancungnya Simei sehingga mati. Demikianlah kerajaan itu kokoh di tangan Salomo.

TENTANG KAMI

Alkitab Online adalah website pribadi yang didedikasikan untuk berbagi berbagai hal tentang Alkitab dan Kekristenan.


Email: admin@alkitab.online