Paulus di Roma

Kisah Para Rasul 28:16-31, Filipi 1:13, Filipi 2:19-30, Filipi 4:18-23, Ibrani 13:23, Filemon 1:1-25, Kolose 4:7-9, 2 Timotius 4:7-9,
Paulus di Roma


Bayangkan Paulus dengan rantai yang mengikat tangannya dan dijaga ketat oleh tentara Roma. Saat itu, Paulus sedang mendekam di penjara di Roma, menanti putusan dari Kaisar Roma. Meski demikian, orang-orang masih diperbolehkan mengunjunginya.

Tak lama setelah sampai di Roma, Paulus memanggil para pemimpin Yahudi setempat untuk mendiskusikan tentang ajarannya. Ia menceritakan tentang Yesus dan ajarannya mengenai kerajaan Allah. Beberapa dari mereka percaya dan memeluk agama Kristen, sementara yang lainnya tetap skeptis.

Selama dua tahun ditahan, Paulus juga berbagi ajarannya dengan tentara yang menjaganya. Kabar gembira tentang kerajaan Allah bahkan menyebar sampai ke istana Kaisar. Beberapa dari mereka menerima Yesus sebagai Juruselamat.

Dan siapakah yang kini sedang sibuk menulis di samping Paulus? Tentu saja, itu adalah Timotius, sahabat setia Paulus. Meski Timotius juga pernah mendekam di penjara, saat ini dia telah bebas dan datang untuk mendampingi Paulus. Apa yang sedang mereka tulis? Yuk, kita cari tahu.

Masyarakat Filipi memang selalu mendukung Paulus. Mereka bahkan mengirimkan bantuan untuknya saat ia di penjara. Sebagai tanda terima kasih, Paulus menulis surat yang akan disampaikan oleh Epafroditus, yang kini telah sembuh dari penyakitnya, saat kembali ke Filipi.

Selama di penjara, Paulus menulis dua surat lain yang kini kita kenal dalam Alkitab: Surat kepada jemaat di Kolose dan surat pribadi untuk Filemon, seorang Kristen di Kolose. Surat ini berkaitan dengan Onesimus, hamba Filemon.

Onesimus kabur dari Filemon dan datang ke Roma, tempat ia bertemu dengan Paulus. Melalui ajaran Paulus, Onesimus menjadi Kristen. Kini, dengan penyesalan, ia ingin kembali. Apa isi surat Paulus untuk Filemon?

Paulus memohon agar Filemon menerima kembali Onesimus bukan hanya sebagai hamba, tapi sebagai saudara seiman. Ketika Onesimus kembali, ia membawa dua surat: satu untuk jemaat di Kolose dan satu untuk Filemon. Kita bisa membayangkan kebahagiaan Filemon saat mengetahui perubahan Onesimus.

Paulus memberi kabar baik dalam suratnya, mengatakan bahwa ia akan segera mengunjungi Filipi dan Filemon. Ia bahkan meminta Filemon menyiapkan tempat untuknya.

Setelah dibebaskan, Paulus mengunjungi banyak jemaat Kristen. Namun, tak lama kemudian, ia kembali ditahan di Roma. Ia tahu hari-harinya sudah terhitung. Dalam surat terakhirnya kepada Timotius, ia menulis tentang kesetiaannya kepada Allah dan keyakinannya akan pahala dari-Nya. Beberapa tahun kemudian, tragedi menimpa Yerusalem yang dihancurkan oleh tentara Roma.

TENTANG KAMI

Alkitab Online adalah website pribadi yang didedikasikan untuk berbagi berbagai hal tentang Alkitab dan Kekristenan.


Email: admin@alkitab.online