Hari Ke-8

Kejadian Pasal 22, Kejadian Pasal 23, Kejadian Pasal 24


Kejadian Pasal 22


Kepercayaan Abraham diuji

22 Setelah semuanya itu Allah mencoba Abraham. Ia berfirman kepadanya: “Abraham,” lalu sahutnya: “Ya, Tuhan.” 2Firman-Nya: “Ambillah anakmu yang tunggal itu, yang engkau kasihi, yakni Ishak, pergilah ke tanah Moria dan persembahkanlah dia di sana sebagai korban bakaran pada salah satu gunung yang akan Kukatakan kepadamu.” 3Keesokan harinya pagi-pagi bangunlah Abraham, ia memasang pelana keledainya dan memanggil dua orang bujangnya beserta Ishak, anaknya; ia membelah juga kayu untuk korban bakaran itu, lalu berangkatlah ia dan pergi ke tempat yang dikatakan Allah kepadanya. 4Ketika pada hari ketiga Abraham melayangkan pandangnya, kelihatanlah kepadanya tempat itu dari jauh. 5Kata Abraham kepada kedua bujangnya itu: “Tinggallah kamu di sini dengan keledai ini; aku beserta anak ini akan pergi ke sana; kami akan sembahyang, sesudah itu kami kembali kepadamu.” 6Lalu Abraham mengambil kayu untuk korban bakaran itu dan memikulkannya ke atas bahu Ishak, anaknya, sedang di tangannya dibawanya api dan pisau. Demikianlah keduanya berjalan bersama-sama. 7Lalu berkatalah Ishak kepada Abraham, ayahnya: “Bapa.” Sahut Abraham: “Ya, anakku.” Bertanyalah ia: “Di sini sudah ada api dan kayu, tetapi di manakah anak domba untuk korban bakaran itu?” 8Sahut Abraham: “Allah yang akan menyediakan anak domba untuk korban bakaran bagi-Nya, anakku.” Demikianlah keduanya berjalan bersama-sama.

9Sampailah mereka ke tempat yang dikatakan Allah kepadanya. Lalu Abraham mendirikan mezbah di situ, disusunnyalah kayu, diikatnya Ishak, anaknya itu, dan diletakkannya di mezbah itu, di atas kayu api. 10Sesudah itu Abraham mengulurkan tangannya, lalu mengambil pisau untuk menyembelih anaknya.

11Tetapi berserulah Malaikat Tuhan dari langit kepadanya: “Abraham, Abraham.” Sahutnya: “Ya, Tuhan.” 12Lalu Ia berfirman: “Jangan bunuh anak itu dan jangan kauapa-apakan dia, sebab telah Kuketahui sekarang, bahwa engkau takut akan Allah, dan engkau tidak segan-segan untuk menyerahkan anakmu yang tunggal kepada-Ku.” 13Lalu Abraham menoleh dan melihat seekor domba jantan di belakangnya, yang tanduknya tersangkut dalam belukar. Abraham mengambil domba itu, lalu mengorbankannya sebagai korban bakaran pengganti anaknya. 14Dan Abraham menamai tempat itu: “Tuhan menyediakan”; sebab itu sampai sekarang dikatakan orang: “Di atas gunung Tuhan, akan disediakan.”

15Untuk kedua kalinya berserulah Malaikat Tuhan dari langit kepada Abraham, 16kata-Nya: “Aku bersumpah demi diri-Ku sendiri -- demikianlah firman Tuhan --: Karena engkau telah berbuat demikian, dan engkau tidak segan-segan untuk menyerahkan anakmu yang tunggal kepada-Ku, 17maka Aku akan memberkati engkau berlimpah-limpah dan membuat keturunanmu sangat banyak seperti bintang di langit dan seperti pasir di tepi laut, dan keturunanmu itu akan menduduki kota-kota musuhnya. 18Oleh keturunanmulah semua bangsa di bumi akan mendapat berkat, karena engkau mendengarkan firman-Ku.” 19Kemudian kembalilah Abraham kepada kedua bujangnya, dan mereka bersama-sama berangkat ke Bersyeba; dan Abraham tinggal di Bersyeba.

Keturunan Nahor

20Sesudah itu Abraham mendapat kabar: “Juga Milka telah melahirkan anak-anak lelaki bagi Nahor, saudaramu: 21Us, anak sulung, dan Bus, adiknya, dan Kemuel, ayah Aram, 22juga Kesed, Hazo, Pildash, Yidlaf dan Betuel.” 23Dan Betuel memperanakkan Ribka. Kedelapan orang inilah dilahirkan Milka bagi Nahor, saudara Abraham itu. 24Dan gundik Nahor, yang namanya Reuma, melahirkan anak juga, yakni Tebah, Gaham, Tahash dan Maakha.


Kejadian Pasal 23


Sara mati dan dikuburkan

23Sara hidup seratus dua puluh tujuh tahun lamanya; itulah umur Sara. 2Kemudian matilah Sara di Kiryat-Arba, yaitu Hebron, di tanah Kanaan, lalu Abraham datang meratapi dan menangisinya. 3Sesudah itu Abraham bangkit dan meninggalkan isterinya yang mati itu, lalu berkata kepada bani Het: 4“Aku ini orang asing dan pendatang di antara kamu; berikanlah kiranya kuburan milik kepadaku di tanah kamu ini, supaya kiranya aku dapat mengantarkan dan menguburkan isteriku yang mati itu.” 5Bani Het menjawab Abraham: 6“Dengarlah kepada kami, tuanku. Tuanku ini seorang raja agung di tengah-tengah kami; jadi kuburkanlah isterimu yang mati itu dalam kuburan kami yang terpilih, tidak akan ada seorang pun dari kami yang menolak menyediakan kuburannya bagimu untuk menguburkan isterimu yang mati itu.” 7Kemudian bangunlah Abraham lalu sujud kepada bani Het, penduduk negeri itu, 8serta berkata kepada mereka: “Jika kamu setuju, bahwa aku mengantarkan dan menguburkan isteriku yang mati itu, maka dengarkanlah aku dan tolonglah mintakan dengan sangat kepada Efron bin Zohar, 9supaya ia memberikan kepadaku gua Makhpela miliknya itu, yang terletak di ujung ladangnya; baiklah itu diberikannya kepadaku dengan harga penuh untuk menjadi kuburan milikku di tengah-tengah kamu.” 10Pada waktu itu Efron hadir di tengah-tengah bani Het. Maka jawab Efron, orang Het itu, kepada Abraham dengan didengar oleh bani Het, oleh semua orang yang datang di pintu gerbang kota: 11“Tidak, tuanku, dengarkanlah aku; ladang itu kuberikan kepadamu dan gua yang di sana pun kuberikan kepadamu; di depan mata orang-orang sebangsaku kuberikan itu kepadamu; kuburkanlah isterimu yang mati itu.” 12Lalu sujudlah Abraham di depan penduduk negeri itu 13serta berkata kepada Efron dengan didengar oleh mereka: “Sesungguhnya, jika engkau suka, dengarkanlah aku: aku membayar harga ladang itu; terimalah itu dari padaku, supaya aku dapat menguburkan isteriku yang mati itu di sana.” 14Jawab Efron kepada Abraham: 15“Tuanku, dengarkanlah aku: sebidang tanah dengan harga empat ratus syikal perak, apa artinya itu bagi kita? Kuburkan sajalah isterimu yang mati itu.” 16Lalu Abraham menerima usul Efron, maka ditimbangnyalah perak untuk Efron, sebanyak yang dimintanya dengan didengar oleh bani Het itu, empat ratus syikal perak, seperti yang berlaku di antara para saudagar. 17Demikianlah ladang Efron, yang letaknya di Makhpela di sebelah timur Mamre, ladang dan gua yang di sana, serta segala pohon di ladang itu, bahkan di seluruh tanah itu sampai ke tepi-tepinya, 18diserahkan kepada Abraham menjadi tanah belian, di depan mata bani Het itu, di depan semua orang yang datang di pintu gerbang kota. 19Sesudah itu Abraham menguburkan Sara, isterinya, di dalam gua ladang Makhpela itu, di sebelah timur Mamre, yaitu Hebron di tanah Kanaan. 20Demikianlah dari pihak bani Het ladang dengan gua yang ada di sana diserahkan kepada Abraham menjadi kuburan miliknya.


Kejadian Pasal 24


Ribka dipinang bagi Ishak

24Adapun Abraham telah tua dan lanjut umurnya, serta diberkati Tuhan dalam segala hal. 2Berkatalah Abraham kepada hambanya yang paling tua dalam rumahnya, yang menjadi kuasa atas segala kepunyaannya, katanya: “Baiklah letakkan tanganmu di bawah pangkal pahaku, 3supaya aku mengambil sumpahmu demi Tuhan, Allah yang empunya langit dan yang empunya bumi, bahwa engkau tidak akan mengambil untuk anakku seorang isteri dari antara perempuan Kanaan yang di antaranya aku diam. 4Tetapi engkau harus pergi ke negeriku dan kepada sanak saudaraku untuk mengambil seorang isteri bagi Ishak, anakku.” 5Lalu berkatalah hambanya itu kepadanya: “Mungkin perempuan itu tidak suka mengikuti aku ke negeri ini; haruskah aku membawa anakmu itu kembali ke negeri dari mana tuanku keluar?” 6Tetapi Abraham berkata kepadanya: “Awas, jangan kaubawa anakku itu kembali ke sana. 7Tuhan, Allah yang empunya langit, yang telah memanggil aku dari rumah ayahku serta dari negeri sanak saudaraku, dan yang telah berfirman kepadaku, serta yang bersumpah kepadaku, demikian: kepada keturunanmulah akan Kuberikan negeri ini -- Dialah juga akan mengutus malaikat-Nya berjalan di depanmu, sehingga engkau dapat mengambil seorang isteri dari sana untuk anakku. 8Tetapi jika perempuan itu tidak mau mengikuti engkau, maka lepaslah engkau dari sumpahmu kepadaku ini; hanya saja, janganlah anakku itu kaubawa kembali ke sana.” 9Lalu hamba itu meletakkan tangannya di bawah pangkal paha Abraham, tuannya, dan bersumpah kepadanya tentang hal itu.

10Kemudian hamba itu mengambil sepuluh ekor dari unta tuannya dan pergi dengan membawa berbagai-bagai barang berharga kepunyaan tuannya; demikianlah ia berangkat menuju Aram-Mesopotamia ke kota Nahor. 11Di sana disuruhnyalah unta itu berhenti di luar kota dekat suatu sumur, pada waktu petang hari, waktu perempuan-perempuan keluar untuk menimba air. 12Lalu berkatalah ia: “Tuhan, Allah tuanku Abraham, buatlah kiranya tercapai tujuanku pada hari ini, tunjukkanlah kasih setia-Mu kepada tuanku Abraham. 13Di sini aku berdiri di dekat mata air, dan anak-anak perempuan penduduk kota ini datang keluar untuk menimba air. 14Kiranya terjadilah begini: anak gadis, kepada siapa aku berkata: Tolong miringkan buyungmu itu, supaya aku minum, dan yang menjawab: Minumlah, dan unta-untamu juga akan kuberi minum -- dialah kiranya yang Kautentukan bagi hamba-Mu, Ishak; maka dengan begitu akan kuketahui, bahwa Engkau telah menunjukkan kasih setia-Mu kepada tuanku itu.” 15Sebelum ia selesai berkata, maka datanglah Ribka, yang lahir bagi Betuel, anak laki-laki Milka, isteri Nahor, saudara Abraham; buyungnya dibawanya di atas bahunya. 16Anak gadis itu sangat cantik parasnya, seorang perawan, belum pernah bersetubuh dengan laki-laki; ia turun ke mata air itu dan mengisi buyungnya, lalu kembali naik. 17Kemudian berlarilah hamba itu mendapatkannya serta berkata: “Tolong beri aku minum air sedikit dari buyungmu itu.” 18Jawabnya: “Minumlah, tuan,” maka segeralah diturunkannya buyungnya itu ke tangannya, serta diberinya dia minum. 19Setelah ia selesai memberi hamba itu minum, berkatalah ia: “Baiklah untuk unta-untamu juga kutimba air, sampai semuanya puas minum.” 20Kemudian segeralah dituangnya air yang di buyungnya itu ke dalam palungan, lalu berlarilah ia sekali lagi ke sumur untuk menimba air dan ditimbanyalah untuk semua unta orang itu. 21Dan orang itu mengamat-amatinya dengan berdiam diri untuk mengetahui apakah Tuhan membuat perjalanannya berhasil atau tidak.

22Setelah unta-unta itu puas minum, maka orang itu mengambil anting-anting emas yang setengah syikal beratnya, dan sepasang gelang tangan yang sepuluh syikal emas beratnya, 23serta berkata: “Anak siapakah engkau? Baiklah katakan kepadaku! Adakah di rumah ayahmu tempat bermalam bagi kami?” 24Lalu jawabnya kepadanya: “Ayahku Betuel, anak Milka, yang melahirkannya bagi Nahor.” 25Lagi kata gadis itu: “Baik jerami, baik makanan unta banyak pada kami, tempat bermalam pun ada.” 26Lalu berlututlah orang itu dan sujud menyembah Tuhan, 27serta berkata: “Terpujilah Tuhan, Allah tuanku Abraham, yang tidak menarik kembali kasih-Nya dan setia-Nya dari tuanku itu; dan Tuhan telah menuntun aku di jalan ke rumah saudara-saudara tuanku ini!”

28Berlarilah gadis itu pergi menceritakan kejadian itu ke rumah ibunya. 29Ribka mempunyai saudara laki-laki, namanya Laban. Laban berlari ke luar mendapatkan orang itu, ke mata air tadi, 30sesudah dilihatnya anting-anting itu dan gelang pada tangan saudaranya, dan sesudah didengarnya perkataan Ribka, saudaranya, yang bunyinya: “Begitulah dikatakan orang itu kepadaku.” Ia mendapatkan orang itu, yang masih berdiri di samping unta-untanya di dekat mata air itu, 31dan berkata: “Marilah engkau yang diberkati Tuhan, mengapa engkau berdiri di luar, padahal telah kusediakan rumah bagimu, dan juga tempat untuk unta-untamu.” 32Masuklah orang itu ke dalam rumah. Ditanggalkanlah pelana unta-unta, diberikan jerami dan makanan kepada unta-unta itu, lalu dibawa air pembasuh kaki untuk orang itu dan orang-orang yang bersama-sama dengan dia. 33Tetapi ketika dihidangkan makanan di depannya, berkatalah orang itu: “Aku tidak akan makan sebelum kusampaikan pesan yang kubawa ini.” Jawab Laban: “Silakan!”

34Lalu berkatalah ia: “Aku ini hamba Abraham. 35Tuhan sangat memberkati tuanku itu, sehingga ia telah menjadi kaya; Tuhan telah memberikan kepadanya kambing domba dan lembu sapi, emas dan perak, budak laki-laki dan perempuan, unta dan keledai. 36Dan Sara, isteri tuanku itu, sesudah tua, telah melahirkan anak laki-laki bagi tuanku itu; kepada anaknya itu telah diberikan tuanku segala harta miliknya. 37Tuanku itu telah mengambil sumpahku: Engkau tidak akan mengambil untuk anakku seorang isteri dari antara perempuan Kanaan, yang negerinya kudiami ini, 38tetapi engkau harus pergi ke rumah ayahku dan kepada kaumku untuk mengambil seorang isteri bagi anakku. 39Jawabku kepada tuanku itu: Mungkin perempuan itu tidak mau mengikut aku. 40Tetapi katanya kepadaku: Tuhan, yang di hadapan-Nya aku hidup, akan mengutus malaikat-Nya menyertai engkau, dan akan membuat perjalananmu berhasil, sehingga engkau akan mengambil bagi anakku seorang isteri dari kaumku dan dari rumah ayahku. 41Barulah engkau lepas dari sumpahmu kepadaku, jika engkau sampai kepada kaumku dan mereka tidak memberikan perempuan itu kepadamu; hanya dalam hal itulah engkau lepas dari sumpahmu kepadaku. 42Dan hari ini aku sampai ke mata air tadi, lalu kataku: Tuhan, Allah tuanku Abraham, sudilah kiranya Engkau membuat berhasil perjalanan yang kutempuh ini. 43Di sini aku berdiri di dekat mata air ini; kiranya terjadi begini: Apabila seorang gadis datang ke luar untuk menimba air dan aku berkata kepadanya: Tolong berikan aku minum air sedikit dari buyungmu itu, 44dan ia menjawab: Minumlah, dan untuk unta-untamu juga akan kutimba air, -- dialah kiranya isteri, yang telah Tuhan tentukan bagi anak tuanku itu. 45Belum lagi aku habis berkata dalam hatiku, Ribka telah datang membawa buyung di atas bahunya, dan turun ke mata air itu, lalu menimba air. Kataku kepadanya: Tolong berikan aku minum. 46Segeralah ia menurunkan buyung itu dari atas bahunya serta berkata: Minumlah, dan unta-untamu juga akan kuberi minum. Lalu aku minum, dan unta-unta itu juga diberinya minum. 47Sesudah itu aku bertanya kepadanya: Anak siapakah engkau? Jawabnya: Ayahku Betuel anak Nahor yang dilahirkan Milka. Lalu aku mengenakan anting-anting pada hidungnya dan gelang pada tangannya. 48Kemudian berlututlah aku dan sujud menyembah Tuhan, serta memuji Tuhan, Allah tuanku Abraham, yang telah menuntun aku di jalan yang benar untuk mengambil anak perempuan saudara tuanku ini bagi anaknya. 49Jadi sekarang, apabila kamu mau menunjukkan kasih dan setia kepada tuanku itu, beritahukanlah kepadaku; dan jika tidak, beritahukanlah juga kepadaku, supaya aku tahu entah berpaling ke kanan atau ke kiri.”

50Lalu Laban dan Betuel menjawab: “Semuanya ini datangnya dari Tuhan; kami tidak dapat mengatakan kepadamu baiknya atau buruknya. 51Lihat, Ribka ada di depanmu, bawalah dia dan pergilah, supaya ia menjadi isteri anak tuanmu, seperti yang difirmankan Tuhan.” 52Ketika hamba Abraham itu mendengar perkataan mereka, sujudlah ia sampai ke tanah menyembah Tuhan. 53Kemudian hamba itu mengeluarkan perhiasan emas dan perak serta pakaian kebesaran, dan memberikan semua itu kepada Ribka; juga kepada saudaranya dan kepada ibunya diberikannya pemberian yang indah-indah. 54Sesudah itu makan dan minumlah mereka, ia dan orang-orang yang bersama-sama dengan dia, dan mereka bermalam di situ.

Paginya sesudah mereka bangun, berkatalah hamba itu: “Lepaslah aku pulang kepada tuanku.” 55Tetapi saudara Ribka berkata, serta ibunya juga: “Biarkanlah anak gadis itu tinggal pada kami barang sepuluh hari lagi, kemudian bolehlah engkau pergi.” 56Tetapi jawabnya kepada mereka: “Janganlah tahan aku, sedang Tuhan telah membuat perjalananku berhasil; lepaslah aku, supaya aku pulang kepada tuanku.” 57Kata mereka: “Baiklah kita panggil anak gadis itu dan menanyakan kepadanya sendiri.” 58Lalu mereka memanggil Ribka dan berkata kepadanya: “Maukah engkau pergi beserta orang ini?” Jawabnya: “Mau.” 59Maka Ribka, saudara mereka itu, dan inang pengasuhnya beserta hamba Abraham dan orang-orangnya dibiarkan mereka pergi. 60Dan mereka memberkati Ribka, kata mereka kepadanya: “Saudara kami, moga-moga engkau menjadi beribu-ribu laksa, dan moga-moga keturunanmu menduduki kota-kota musuhnya.” 61Lalu berkemaslah Ribka beserta hamba-hambanya perempuan, dan mereka naik unta mengikuti orang itu. Demikianlah hamba itu membawa Ribka lalu berjalan pulang.

62Adapun Ishak telah datang dari arah sumur Lahai-Roi; ia tinggal di Tanah Negeb. 63Menjelang senja Ishak sedang keluar untuk berjalan-jalan di padang. Ia melayangkan pandangnya, maka dilihatnyalah ada unta-unta datang. 64Ribka juga melayangkan pandangnya dan ketika dilihatnya Ishak, turunlah ia dari untanya. 65Katanya kepada hamba itu: “Siapakah laki-laki itu yang berjalan di padang ke arah kita?” Jawab hamba itu: “Dialah tuanku itu.” Lalu Ribka mengambil telekungnya dan bertelekunglah ia. 66Kemudian hamba itu menceritakan kepada Ishak segala yang dilakukannya. 67Lalu Ishak membawa Ribka ke dalam kemah Sara, ibunya, dan mengambil dia menjadi isterinya. Ishak mencintainya dan demikian ia dihiburkan setelah ibunya meninggal.


TENTANG KAMI

Alkitab Online adalah website pribadi yang didedikasikan untuk berbagi berbagai hal tentang Alkitab dan Kekristenan.


Email: admin@alkitab.online