Hari Ke-187

Amsal Pasal 7, Amsal Pasal 8, Amsal Pasal 9


Amsal Pasal 7


7Hai anakku, berpeganglah pada perkataanku,

dan simpanlah perintahku dalam hatimu.

2Berpeganglah pada perintahku, dan engkau akan hidup;

simpanlah ajaranku seperti biji matamu.

3Tambatkanlah semuanya itu pada jarimu,

dan tulislah itu pada loh hatimu.

4Katakanlah kepada hikmat: “Engkaulah saudaraku”

dan sebutkanlah pengertian itu sanakmu,

5supaya engkau dilindunginya terhadap perempuan jalang,

terhadap perempuan asing, yang licin perkataannya.

6Karena ketika suatu waktu aku melihat-lihat,

dari kisi-kisiku, dari jendela rumahku,

7kulihat di antara yang tak berpengalaman,

kudapati di antara anak-anak muda seorang teruna yang tidak berakal budi,

8yang menyeberang dekat sudut jalan,

lalu melangkah menuju rumah perempuan semacam itu,

9pada waktu senja, pada petang hari,

di malam yang gelap.

10Maka datanglah menyongsong dia seorang perempuan,

berpakaian sundal dengan hati licik;

11cerewet dan liat perempuan ini,

kakinya tak dapat tenang di rumah,

12sebentar ia di jalan dan sebentar di lapangan,

dekat setiap tikungan ia menghadang.

13Lalu dipegangnyalah orang teruna itu dan diciumnya,

dengan muka tanpa malu berkatalah ia kepadanya:

14“Aku harus mempersembahkan korban keselamatan,

dan pada hari ini telah kubayar nazarku itu.

15Itulah sebabnya aku keluar menyongsong engkau,

untuk mencari engkau dan sekarang kudapatkan engkau.

16Telah kubentangkan permadani di atas tempat tidurku,

kain lenan beraneka warna dari Mesir.

17Pembaringanku telah kutaburi

dengan mur, gaharu dan kayu manis.

18Marilah kita memuaskan berahi hingga pagi hari,

dan bersama-sama menikmati asmara.

19Karena suamiku tidak di rumah,

ia sedang dalam perjalanan jauh,

20sekantong uang dibawanya,

ia baru pulang menjelang bulan purnama.”

21Ia merayu orang muda itu dengan berbagai-bagai bujukan,

dengan kelicinan bibir ia menggodanya.

22Maka tiba-tiba orang muda itu mengikuti dia

seperti lembu yang dibawa ke pejagalan,

dan seperti orang bodoh yang terbelenggu untuk dihukum,

23sampai anak panah menembus hatinya;

seperti burung dengan cepat menuju perangkap,

dengan tidak sadar, bahwa hidupnya terancam.

24Oleh sebab itu, hai anak-anak, dengarkanlah aku,

perhatikanlah perkataan mulutku.

25Janganlah hatimu membelok ke jalan-jalan perempuan itu,

dan janganlah menyesatkan dirimu di jalan-jalannya.

26Karena banyaklah orang yang gugur ditewaskannya,

sangat besarlah jumlah orang yang dibunuhnya.

27Rumahnya adalah jalan ke dunia orang mati,

yang menurun ke ruangan-ruangan maut.


Amsal Pasal 8


Wejangan hikmat

8 Bukankah hikmat berseru-seru,

dan kepandaian memperdengarkan suaranya?

2Di atas tempat-tempat yang tinggi di tepi jalan,

di persimpangan jalan-jalan, di sanalah ia berdiri,

3di samping pintu-pintu gerbang, di depan kota,

pada jalan masuk, ia berseru dengan nyaring:

4“Hai para pria, kepadamulah aku berseru,

kepada anak-anak manusia kutujukan suaraku.

5Hai orang yang tak berpengalaman, tuntutlah kecerdasan,

hai orang bebal, mengertilah dalam hatimu.

6Dengarlah, karena aku akan mengatakan perkara-perkara yang dalam

dan akan membuka bibirku tentang perkara-perkara yang tepat.

7Karena lidahku mengatakan kebenaran,

dan kefasikan adalah kekejian bagi bibirku.

8Segala perkataan mulutku adalah adil,

tidak ada yang belat-belit atau serong.

9Semuanya itu jelas bagi yang cerdas,

lurus bagi yang berpengetahuan.

10Terimalah didikanku, lebih dari pada perak,

dan pengetahuan lebih dari pada emas pilihan.

11Karena hikmat lebih berharga dari pada permata,

apa pun yang diinginkan orang, tidak dapat menyamainya.

12Aku, hikmat, tinggal bersama-sama dengan kecerdasan,

dan aku mendapat pengetahuan dan kebijaksanaan.

13Takut akan Tuhan ialah membenci kejahatan;

aku benci kepada kesombongan, kecongkakan, tingkah laku yang jahat,

dan mulut penuh tipu muslihat.

14Padaku ada nasihat dan pertimbangan,

akulah pengertian, padakulah kekuatan.

15Karena aku para raja memerintah,

dan para pembesar menetapkan keadilan.

16Karena aku para pembesar berkuasa

juga para bangsawan dan semua hakim di bumi.

17Aku mengasihi orang yang mengasihi aku,

dan orang yang tekun mencari aku akan mendapatkan daku.

18Kekayaan dan kehormatan ada padaku,

juga harta yang tetap dan keadilan.

19Buahku lebih berharga dari pada emas, bahkan dari pada emas tua,

hasilku lebih dari pada perak pilihan.

20Aku berjalan pada jalan kebenaran,

di tengah-tengah jalan keadilan,

21supaya kuwariskan harta kepada yang mengasihi aku,

dan kuisi penuh perbendaharaan mereka.

22Tuhan telah menciptakan aku sebagai permulaan pekerjaan-Nya,

sebagai perbuatan-Nya yang pertama-tama dahulu kala.

23Sudah pada zaman purbakala aku dibentuk,

pada mula pertama, sebelum bumi ada.

24Sebelum air samudera raya ada, aku telah lahir,

sebelum ada sumber-sumber yang sarat dengan air.

25Sebelum gunung-gunung tertanam

dan lebih dahulu dari pada bukit-bukit aku telah lahir;

26sebelum Ia membuat bumi dengan padang-padangnya

atau debu dataran yang pertama.

27Ketika Ia mempersiapkan langit, aku di sana,

ketika Ia menggaris kaki langit pada permukaan air samudera raya,

28ketika Ia menetapkan awan-awan di atas,

dan mata air samudera raya meluap dengan deras,

29ketika Ia menentukan batas kepada laut,

supaya air jangan melanggar titah-Nya,

dan ketika Ia menetapkan dasar-dasar bumi,

30aku ada serta-Nya sebagai anak kesayangan,

setiap hari aku menjadi kesenangan-Nya,

dan senantiasa bermain-main di hadapan-Nya;

31aku bermain-main di atas muka bumi-Nya

dan anak-anak manusia menjadi kesenanganku.

32Oleh sebab itu, hai anak-anak, dengarkanlah aku,

karena berbahagialah mereka yang memelihara jalan-jalanku.

33Dengarkanlah didikan, maka kamu menjadi bijak;

janganlah mengabaikannya.

34Berbahagialah orang yang mendengarkan daku,

yang setiap hari menunggu pada pintuku,

yang menjaga tiang pintu gerbangku.

35Karena siapa mendapatkan aku, mendapatkan hidup,

dan Tuhan berkenan akan dia.

36Tetapi siapa tidak mendapatkan aku, merugikan dirinya;

semua orang yang membenci aku, mencintai maut.”


Amsal Pasal 9


Undangan hikmat dan undangan kebodohan

9Hikmat telah mendirikan rumahnya,

menegakkan ketujuh tiangnya,

2memotong ternak sembelihannya, mencampur anggurnya,

dan menyediakan hidangannya.

3Pelayan-pelayan perempuan telah disuruhnya berseru-seru

di atas tempat-tempat yang tinggi di kota:

4“Siapa yang tak berpengalaman, singgahlah ke mari”;

dan kepada yang tidak berakal budi katanya:

5“Marilah, makanlah rotiku,

dan minumlah anggur yang telah kucampur;

6buanglah kebodohan, maka kamu akan hidup,

dan ikutilah jalan pengertian.”

7Siapa mendidik seorang pencemooh, mendatangkan cemooh kepada dirinya sendiri,

dan siapa mengecam orang fasik, mendapat cela.

8Janganlah mengecam seorang pencemooh, supaya engkau jangan dibencinya,

kecamlah orang bijak, maka engkau akan dikasihinya,

9berilah orang bijak nasihat, maka ia akan menjadi lebih bijak,

ajarilah orang benar, maka pengetahuannya akan bertambah.

10Permulaan hikmat adalah takut akan Tuhan,

dan mengenal Yang Mahakudus adalah pengertian.

11Karena oleh aku umurmu diperpanjang,

dan tahun-tahun hidupmu ditambah.

12Jikalau engkau bijak, kebijakanmu itu bagimu sendiri,

jikalau engkau mencemooh, engkau sendirilah orang yang akan menanggungnya.

13Perempuan bebal cerewet,

sangat tidak berpengalaman ia, dan tidak tahu malu.

14Ia duduk di depan pintu rumahnya

di atas kursi di tempat-tempat yang tinggi di kota,

15dan orang-orang yang berlalu di jalan,

yang lurus jalannya diundangnya dengan kata-kata:

16“Siapa yang tak berpengalaman, singgahlah ke mari”;

dan kepada orang yang tidak berakal budi katanya:

17“Air curian manis,

dan roti yang dimakan dengan sembunyi-sembunyi lezat rasanya.”

18Tetapi orang itu tidak tahu, bahwa di sana ada arwah-arwah

dan bahwa orang-orang yang diundangnya ada di dalam dunia orang mati.


TENTANG KAMI

Alkitab Online adalah website pribadi yang didedikasikan untuk berbagi berbagai hal tentang Alkitab dan Kekristenan.


Email: admin@alkitab.online